Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Algoritma MD5, WEP, dan WPA


1. Algoritma MD5
MD5 ialah fungsi hash kriptografik yang digunakan secara luas dengan hash value 128-bit. Pada standard Internet (RFC 1321), MD5 telah dimanfaatkan untuk berbagai hal pada aplikasi keamanan, dan MD5 juga umum digunkan untuk melakukan pengujian integritas sebuah file. essage Digest 5 (MD-5) adalah salah satu penggunaan fungsi hash satu arah. Seorang ethical hacking pasti memahami lebih dalam tentang hal ini.
 
Pengertian Algoritma MD5, WEP, dan WPA
 
Cara kerja MD5 ini adalah dengan pembuatan message digest secara garis besar seperti, Penambahan bit-bit pengganjal (padding bits), Penambahan nilai panjang pesan semula, Inisialisasi penyangga (buffer) MD, Pengolahan pesan dalam blok berukuran 512 bit.

Contoh penerapan algoritma MD5 pada penambahan nilai panjang pesan.
1. Pesan yang telah diberi bit-bit selanjutnya akan ditambah dengan 64 bit yang menyatakan panjang pesan semula.
2. Jika panjang pesan lebih dari 264 maka yang diambil adalah panjangnya dalam modulo 264. Dengan kata lain, jika panjang pesan semula adalah K bit, maka 64 bit yang ditambahkan menyatakan K modulo 264.
3. Setelah dijumlah dengan 64 bit, panjang pesan sekarang menjadi kelipatan 512 bit.

2. WEP
WEP (Wired Equivalent Privacy) merupakan perlindungan yang ada dalam jaringan nirkabel, atau disebut juga sebagai Shared Key Authentication. Otentikasi tersebut merupakan metode otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kata sandi yang dimasukkan oleh administrator ke klien atau titik akses. Kunci ini harus cocok dengan titik akses yang diberikan kepada klien, yang dimasukkan klien untuk mengautentikasi titik akses.Jenis keamanan ini mudah didekripsi orang luar. WEP menggunakan 64-bit dan 128-bit. Ada dua cara untuk memasukkan kunci WEP. Pertama bisa melakukan generate key menggunakan passphrase.  Lihat artikel menarik lainnya di situs kami.


3. WPA
Teknik WPA merupakan model kompatibel dengan spesifikasi standar IEEE 802.11i. Teknik ini mempunyai beberapa tujuan dalam desainnya seperti, kokoh, interoperasi, mampu digunakan untuk menggantikan WEP, dapat diimplementasikan pada pengguna rumahan atau corporate, dan tersedia untuk publik secepat mungkin.

Adanya WPA dinilai dapat menggantikan WPE namun, ada yang pesimistis karena alur komunikasi yang digunakan tidak aman, di mana teknik man- in-the-middle bisa digunakan untuk mengakali proses pengiriman data.

WPA dirancang untuk menggantikan metode keamanan WEP, yang menggunakan kunci keamanan statis, menggunakan TKIP (Temporary Key Integration Protocol) yang dapat berubah secara dinamis setelah mengirim 10.000 paket data. Protokol TKIP akan mengambil kunci utama sebagai titik awal yang secara teratur diubah sehingga kunci enkripsi tidak digunakan dua kali. Proses latar belakang dilakukan secara otomatis tanpa memperhatikan pengguna. Dengan memperbarui kunci enkripsi setiap sekitar lima menit, jaringan WiFi yang menggunakan WPA memperlambat peretas yang mencoba mendekripsi kunci sebelumnya.